Jakarta- Tanpa kenal lelah Bupati Kampar H Azis Zaenal terus berusaha mendapatkan bantuan dana dari Pemerintah Pusat. Usaha dilakukan dengan melakukan audiensi dengan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) RI di Jakarta.
Pertemuan dilakukan pada Selasa (16/10) sebagai tindak lanjut dari surat dan proposal Bupati Kampar yang ditujukan kepada Menteri PUPR RI beberapa waktu lalu. Surat tersebut langsung direspon Menteri PUPR RI, terbukti bahwa surat dan proposal usulan bantuan rangka jembatan gantung untuk jalur interpretasi bagi 9 desa terisolir dalam kawasan suaka marga satwa bukit rimbang baling sudah didisposisi ke Dirjen Bina Marga dan secara berjenjang telah sampai ke Direktur Jembatan dan Kasubdit perencanaan dan pemograman jembatan.
Pada pertemuan tersebut Bupati didampingi Tim Percepatan Bupati untuk Pembangunan Daerah (TBP2D) Ir. Azwan MSi, Staf Ahli Bupati Kampar Suhermi, ST, Khairil Anwar, ST. MT dan Zaki Helmi ST, M.Eng.
Sementara dari Kementerian PUPR RI diwakili oleh Dirjen Binamarga Direktur Jembatan Ir Irwan Zarkasi, M.Eng,Sc Kasubdit Perencanaan dan Pemograman Budi Harimawan.
Bupati menerangkan kondisi keuangan pemkab Kampar yang terus mengalami penurunan sementara pembangunan infrastruktur khususnya jembatan gantung sangat diperlukan di 9 desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu yang telah lama terisolir hampir 70 tahun, kenderaan sama sekali tidak bisa masuk dan bera
da dalam kawasan hutan.
“Tahun ini kita sudah dapat ijin dari menteri kehutanan membuka jalur intrepretasi, jembatan yang pendek akan dibiayai oleh ABPD Kampar. Sementara untuk jembatan yang panjang kami mohon batuan dari APBN”, ujar Bupati.
Selanjutnya bupati mengatakan bahwa jumlah jembatan yang diusulkan sebanyak 10 jembatan, dan berharap pada masa kepemimpinannya jembatan ini bisa direalisasikan.
Menanggapi keterangan Bupati Direktur jembatan Kementerian PUPR RI Iwan Zarkasih menyambut baik dan berjanji untuk mewujudkan cita-cita dan impian masyarakat 9 desa terisolir agar bisa menikmati kemerdekaan yang sesungguhnya yakni adanya jalan darat yang menghubungkan 9 desa menuju ibukota kecamatan.
Pada pertemuan tersebut disepakati bahwa Pemkab Kampar akan membangun jembatan lebar 2 meter yang bentangannya di bawah 20 meter baik dalam bentuk jembatan gantung maupun jembatan besi. Sedangkan jembatan gantung yang panjangnya di atas 30 meter secara bertahap mulai tahun 2019 sampai 2021 akan dibantu melalui dana APBN. (Humas)