Website Resmi PPID Kabupaten Kampar
Phone: 0762-3240395
Email: ppid@kamparkab.go.id
Di usia yang ke 74 Kampar Sudah Seharusnya Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Riau

Di usia yang ke 74 Kampar Sudah Seharusnya Menjadi Pusat Pertumbuhan Ekonomi Riau

PPID Utama    21 Februari 2024 09:25 WIB   di Baca 333 Kali

Dalam rangka bersempena hari jadi Kabupaten Kampar yang ke 74, yang jatuh pada tanggal 6 Februari 2024, salah satu tokoh Riau yang berasal dari Kampar, Dr. Fidaus, ST, MT menyampaikan ucapan selamatnya kepada seluruh masyarakat Kampar, baik yang ada di perantauan maupun yang berada di kampung halaman.
Sejalan dengan tema HUT tahun ini, “Kampar Makin Maju, Menuju Indonesia Emas Tahun 2045”, Firdaus bersama komunitas masyarakat Kampar yang ada di Pekanbaru ikut mendoakan kemajuan dan keberkahan bagi negeri yang dikenal dengan julukan bumi sarimadu atau negeri yang berjuluk serambi mekkah ini.
Di mata Firdaus, Kampar adalah kekuatan Riau, “Kampar memiliki keunggulan dan potensi yang luar biasa, bahkan ada potensi yang tidak dimiliki oleh daerah lain di Propinsi Riau”,ujar beliau. 
Lebih lanjut Firdaus menyampaikan, “Kampar memiliki banyak pilihan yang dapat dijadikan sebagai gerbong, lokomotif ekonomi. Bisa sektor pariwisata, melalui pengembangan wisata unggulan Danau Koto Panjang dan Candi Muara Takus. Bisa sektor industri, melalui pengembangan industri hilir berbasis agro yang didukung oleh produksi sawit dan karet, bisa juga berbasis perikanan yang potensinya sangat besar di Kampar.”
Firdaus juga mengatakan bahwa “ Kampar juga bisa menjadikan sektor perikanan sebagai lokomotif, mengingat besarnya potensi perikanan darat di Kampar. Hal ini didukung oleh sumber daya alam dengan banyaknya sungai dan anak sungai yang mengalir di Kampar. ini suatu berkah yang harus kita manfaatkan disamping keberadaan danau PLTA Koto Panjang yang juga menjanjikan potensi yang luar biasa, ini saja dapat membuat Kampar menjadi sentra perikanan air tawar di Riau”.
Sebagai anak negeri, Firdaus juga kaget melihat bagaimana lompatan yang terjadi di sektor pendidikan, khususnya pendidikan tinggi yang hari ini berkembang di Kampar, bahkan menjadi pemicu tumbuhnya aktifitas ekonomi di sektor-sektor lain. “Dengan keberadaan beberapa pendidikan tinggi di Kampar dan program-program inovasi yang mereka lakukan, saya yakin SDM Kampar siap menuju Indonesia emas 2045. Saya juga kaget bagaimana perguruan tinggi berada di depan sedang bertransformasi menjadi pengungkit ekonomi, contohnya seperti yang dilakukan Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai, yaitu membangun Kebun Raya Hortus Botanicus melalui  kerjasama dengan BRIN, kebun raya ini terbesar ke empat di Indonesia dan nantinya akan berfungsi, disamping sebagai pusat riset dan kawasan konservasi, juga akan berfungsi sebagai kawasan wisata (eko wisata)”, ujar Firdaus.   
Menanggapi, bahwa kebun Raya ini memiliki fungsi terintegrasi antara dunia riset dan bisnis yang akan dikelola perguruan tinggi dan swasta, Firdaus mengatakan, ” ini suatu model yang bagus yang dapat ditiru oleh perguruan tinggi lain, dalam mempersiapkan tamatan yang berjiwa entrepreneur disamping memberdayakan perguruan tinggi sebagai pusat riset. Hal ini sejalan dengan strategi pemerintah dalam mewujudkan Indonesia emas 2045, yaitu mempersiapkan generasi muda dan meningkatkan rasio enterprenership. Program ini akan membuat mahasiswa tertarik belajar dan terlibat menjadi enterpreneur.”
Sebagai Walikota Pekanbaru dua periode, yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai visionare leader, Firdaus melihat banyak peluang dan kekuatan yang dimiliki Kampar. Dalam hal ini, Firdaus mengingatkan, ”Penting bagi pengambil kebijakan di Kampar, untuk memprioritaskan pengembangan potensi pada sektor-sektor yang saya sebut tadi secara optimal, konkrit dan berjalan paralel, sehingga memberi akselerasi pertumbuhan ekonomi di segala bidang. Untuk itu dibutuhkan strategi yang efektif, efisien dan dapat diukur. Penyediaan infrastruktur menjadi sangat penting, skala prioritas perlu ditetapkan terutama untuk proyek-proyek yang memiliki multiplier effect yang besar.”
Firdaus menyadari, pertumbuhan ekonomi tidak terlepas dari kegiatan investasi, terkait hal tersebut beliau mengatakan “Kampar harus mampu mendatangkan investasi, yang paling siap mungkin sektor pariwisata, Danau PLTA Koto Panjang memiliki daya tarik yang harus diindustrilisasi menjadi industri pariwisata, pembangkit ekonomi. Apa yang kita butuhkan adalah investor, keterlibatan swasta akan membuat kawasan ini hidup. Begitu juga sektor industri, butuh investor. Kampar harus mengembangkan kawasan industri sendiri atau bisa berkaloborasi memanfaatkan kawasan industri tenayan yang memiliki cakupan layanan pada skala regional khususnya kawasan pekansikawan”.
Terkait investasi lebih lanjut Firdaus menambahkan, “Ada dua jenis investasi yang perlu disinergikan, yaitu investasi padat modal dan investasi padat karya. Investasi padat modal yaitu investasi yang membutuhkan modal besar seperti sektor industri, ini untuk memicu pertumbuhan, sedangkan investasi padat karya akan menyerap banyak tenaga kerja, dan secara fundamental ekonomi akan memperbaiki taraf hidup masyarakat, seperti sektor perikanan, perdagangan, perkebunan, pariwisata dan lain-lain.”
Disamping investasi, Firdaus juga menekankan pentingnya pemberdayaan masyarakat bagi Kampar, “ Untuk pengentasan kemiskinan dan percepatan peningkatan kesejahteraan masyarakat, Kampar perlu memperbanyak program-program pemberdayaan masyarakat yang bertujuan membentuk kemandirian dan daya saing melalui pelatihan keterampilan dan keahlian sehingga masyarakat mampu membuka usaha sendiri atau mampu bersaing dalam mendapatkan pekerjaan untuk kehidupan yang lebih baik.”
Firdaus juga mengatakan bahwa, “ pemberdayaan masyarakat harus diikuti pembinaan UMKM, artinya bagi masyarakat yang sudah mulai bangkit/berdaya harus difasilitasi dalam bentuk UMKM dan diberikan dukungan permodalan dan pemasarannya. Kemudian lebih lanjut UMKM-UMKM yang sudah ada didorong menjadi UMKM naik kelas, yaitu dengan memanfaatkan teknologi informasi dan media sosial dalam menjalankan bisnisnya, sehingga potensi ekonomi digital dapat dikuasai oleh pelaku UMKM di Kampar.”
Firdaus melihat potensi UMKM Kampar salah satunya bisa dibangun melalui home industri berbasis makanan, berkaitan hal ini, beliau mengatakan “ Kampar memiliki komoditi-komoditi unggulan yang bisa diolah oleh usaha masyarakat dalam bentuk home industri menjadi makanan olahan, seperti makanan olahan yang berasal dari nenas, jeruk, jambu, madu, rambutan, pinang dan sebagainya. Pemda dapat memfasilitasi dalam bentuk packaging, promosi dan pemasarannya.”
Firdaus juga melihat pentingnya bagaimana ekonomi kerakyatan harus dibangun, dalam hal ini beliau mengatakan “Koperasi merupakan wadah penting dalam membangun ekonomi kerakyatan, keberadaan koperasi dalam membentuk usaha bersama seperti di bidang perikanan, pertanian, perdagangan, jasa dan lain sebagainya harus mendapat perhatian, pembinaan dan dukungan Pemda. Sehingga juga dapat mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat.” 
Berkaitan dengan kekuatan yang dimiliki Kampar, Firdaus mengatakan “Bukti arkeologis dan sejarah menunjukkan bahwa Kampar sejak zaman purbakala sudah menjadi salah satu pusat peradaban di Sumatera bahkan di nusantara, hal ini bisa ditunjukkan dengan keberadaan peninggalan-peninggalan zaman megalitikum berupa menhir di XIII Koto Kampar. Bahkan, keberadaan candi Muara Takus yang merupakan peninggalan cikal bakal kerajaan Sriwijaya awal menunjukkan bahwa Kampar pernah menjadi pusat pemerintahan Sriwijaya sebelum pindah ke Palembang. Di Kampar kita juga banyak menemukan jejak peradaban islam di masa lampau. Pada masa kolonial, Kampar dieksploitasi kekayaannya, karena Kampar kaya dengan biji timah bahkan emas. Artinya Kampar sejak dahulu kala pernah menjadi pusat peradaban, pusat keagaaman, pusat bisnis, pusat pemerintahan. Sejarah panjang ini membentuk jati diri Kampar sebagai masyarakat yang beradab, beradat, agamis dan bermarwah. Semua itu menjadi modal sosial dalam membangun Kampar kedepan.” 
Kekuatan lain yang dimiliki Kampar adalah budaya, sejarah mencatat semenjak abad ke 1 sampai 19, secara silih berganti daerah Kampar pernah menjadi pusat dan bagian kerajaan-kerajaan nusantara, yang ikut memberi warna kehidupan sosio-kultural masyarakat Kampar, diantaranya kerajaan Kandis, Tupo, Koying, Melayu, Sriwijaya, Dharmasraya, Kuntu Kampar, Kampar, Pagaruyung dan Siak. Berkaitan hal ini Firdaus mengatakan “Dalam perjalanan pembentukan sosio-kultural Kampar yang panjang, Kampar memiliki kekayaan budaya dan jati diri yang unik. Identitas budaya ini mulai memudar namun secara geografis, kita masih bisa melihatnya dalam tiga zona wilayah, yaitu Kampar bagian utara meliputi seluruh wilayah Tapung, Kampar bagian tengah meliputi 5 koto dan XIII Koto Kampar, dan Kampar bagian Selatan meliputi seluruh wilayah Kampar kiri dan Siak Hulu. Ini penting untuk dipahami, tiga wilayah tadi adalah potensi kewilayahan berbasis masyarakat adat, kekuatan Kampar. Pemda mesti mampu membangun masing-masing wilayah tadi tumbuh sesuai potensinya menjadi pusat ekonomi baru.”
Apa yang menyebabkan Kampar begitu strategis di masa lampau tidak terlepas dari aksesibilitas, berkaitan dengan hal ini Firdaus mengatakan “ Kampar di masa lalu memiliki lokasi yang  sangat strategis, dilalui oleh empat sungai besar, yaitu sungai Kampar Kiri, Kampar Kanan, Tapung Kanan, dan Sungai Tapung Kiri. Sungai Kampar Kiri dan Kampar Kanan kemudian menyatu dan bermuara ke Kuala Kampar, menuju Laut China, sedangkan Sungai Tapung Kanan dan Tapung Kiri menyatu menjadi sungai Siak bermuara ke Selat Melaka. Artinya Kampar memiliki akses perdagangan ke utara melalui jalur sungai siak dan ke timur melalui sungai kampar, sementara melalui jalur darat Kampar terhubung dengan pedalaman Sumatera yang kaya sumber daya alam, seperti emas, dan rempah-rempah. Nilai strategis kampar di masa lampau ditentukan oleh perannya dalam perdagangan sebagai daerah yang kaya bahan baku dan komoditi yang mudah diakses dan lokasinya secara militer membuatnya aman dari serangan luar.” 
Dengan potensi dan kekuatan yang ada, Kampar memiliki tantangan kedepan terutama menuju Indonesia emas 2045, berkaitan dengan hal ini Firdaus mengatakan, ”Kampar dapat merebut kembali kejayaan yang pernah diraih di masa lalu, terutama dengan dibukanya toll Pekanbaru- Bangkinang dan Bangkinang-Padang sebagai akses cepat. Infrastruktur ini harus dijadikan akselerator perekonomian Kampar. Bangkinang harus tumbuh dan bertransformasi dari kota pinggir jalan menjadi kota tujuan. Untuk itu Bangkinang harus memiliki magnet yang mampu menarik orang berkunjung dan berinvestasi. Oleh karena itu, Bangkinang harus didisain menjadi kota modern, memiliki pusat perdagangan modern, menjadi pusat kuliner dengan ciri khas makanan daerah, menjadi kota wisata dengan icon water front city, kota pendidikan dan branding lain yang bisa kita sematkan untuk Bangkinang. Hari ini, masyarakat Bangkinang dan Kampar umumnya menghabiskan akhir pekannya ke Pekanbaru, putaran ekonomi yang seharusnya bisa dinikmati masyarakat, malah pindah ke Pekanbaru, ini tak boleh terjadi lagi. Ke depan Bangkinang harus mampu menjadi Pusat Kegiatan Regional, bayangkan di akhir pekan masyarakat dari Rohul, Sumbar dan Pekanbaru yang justru datang ke Bangkinang.”  
Kampar tidak hanya dilalui oleh toll Pekanbaru-Padang saja, tapi Kampar juga dilalui toll Pekanbaru-Jambi, dan toll Pekanbaru – Dumai, berkaitan dengan hal ini Firdaus mengatakan, “keberadaan toll Pekanbaru-Jambi adalah peluang bagi Kampar untuk mengembangkan Lipat Kain sebagai pusat ekonomi baru yang berbasis agrobisnis, pariwisata, kehutanan dan perikanan. Daerah Kampar Kiri memiliki banyak potensi wisata alam seperti air terjun, danau, hutan wisata, keindahan alam, taman edukasi tugu khatulistiwa, wisata religi dan lain sebagainya. Sementara itu daerah Tapung Raya dilalui oleh dua ruas toll, yaitu toll Pekanbaru-Padang dan Pekanbaru-Dumai, kondisi ini sangat menguntungkan dan harus dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan tapung sebagai pusat ekonomi sub regional.”
Strategi pembangunan berbasis keunggulan wilayah dinilai sangat tepat diterapkan di Kampar, lebih lanjut Firdaus mengatakan “Kampar harus memiliki strategi pembangunan yang disesuaikan dengan potensi sosio-kultural dan potensi wilayahnya. Misalnya, daerah Tapung Raya harus dikembangkan menjadi pusat ekonomi sub regional berbasis agro, karena banyaknya potensi kebun karet dan sawit. Begitu juga dengan daerah Serantau Kampar Kiri, dan daerah kampar tengah yang terdiri dari 5 koto yang berpusat di Bangkinang dan XIII koto Kampar yang berpusat di Batu Bersurat juga harus dikembangkan menjadi pusat ekonomi sub regional sesuai dengan potensinya masing-masing. Ketiga sub wilayah kampar tadi harus disatukan sehingga menjadi kekuatan yang saling mengakselerasi. ”
Berkaitan dengan peluang lain yang dapat dimanfaatkan Kampar untuk mempercepat kemajuan wilayahnya, Firdaus mengatakan, “ dalam pembangunan kawasan permukiman dan pelayanan perkotaan khususnya yang berada di Kecamatan Tambang, Siak Hulu, Tapung Hilir dan Tapung. Terutama yang berbatasan langsung dengan Pekanbaru, Kampar dapat memanfaatkan pengaruh pesatnya perkembangan kota Pekanbaru, yang hari ini telah menjelma menjadi kota metropolitan.  Melalui kerjasama metropolitan Pekansikawan warga Kampar yang berada dalam kawasan hinterland atau perbatasan akan mendapatkan fasilitas, kemudahan dan pelayanan yang sama sesuai standar kota metropolitan. Hal ini tentu akan meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat terutama dalam pemenuhan pelayanan dasar seperti, pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya.” 
Diakhir pandangannya, sebagai kepala daerah yang pernah mendapatkan penghargaan sebagai walikota inspiratif, Firdaus menekankan pentingnya kepemimpinan yang visioner untuk kemajuan Kampar kedepan, terkait hal ini beliau mengatakan, “Sebenarnya masih banyak lagi strategi yang bisa diterapkan, namun apa yang saya sampaikan tadi setidaknya merupakan upaya minimal yang bisa kita lakukan sebagai quick win atau langkah cepat dan strategis sebagai pemicu. Yang paling penting bagi Kampar kedepan adalah kepemimpinan yang visioner, pemimpin yang mampu menyatukan semua kekuatan dan elemen masyarakat, pemimpin yang mengerti kekuatan dan potensi Kampar, pemimpin yang memahami keinginan masyarakat, pemimpin yang menyadari tantangan zaman, pemimpin yang mampu merebut peluang dan membawa masyarakat untuk beradaptasi terhadap kemajuan teknologi, mengantarkan Kampar menuju Indonesia emas 2045.”    
Tahniah kepada masyarakat Kampar selamat hari jadi yang 74, semoga refleksi yang disampaikan Dr.Firdaus, ST, MT tadi dapat menjadi penggugah dan motivasi, membangunkan kesadaran kita, bangkit dan bergerak bersama membangun Kampar menuju Indonesi Emas 2045. (red/eka).


Artikel Lainnya