PPID Utama 07 Juni 2024 09:36 WIB di Baca 93 Kali
Ricana : “Survey ini untuk menjaga pemenuhan gizi dalam rangka menekan angka stunting.”
Kampar Utara- Pemerintah Kabupaten Kampar berkomitmen untuk menurunkan angka stunting melalui beberapa kebijakan kesehatan. Untuk itu, Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LK2S) Kabupaten Kampar, yang diketuai oleh Pj. Ketua TP. PKK Kabupaten Kampar Ricana Djayanti Hambali lakukan berbagai kegiatan sebagai bentuk intervensi terhadap penderita Stunting di Aula Puskesmas Kampar Utara, Jum'at (7/6/24).
Kegiatan kali ini berupa pelaksanaan Survey dan pemberian makanan sebagai pemenuhan gizi untuk anak penderita Stunting yang ada di Kecamatan Kampar Utara. Hal ini dalam rangka menekan angka Stunting di Kabupaten Kampar yang sebelumnya kegiatan ini telah dilakukan di Kecamatan Kampar.
Turut hadir mendampingi Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar, Camat Kampar Utara Riska Jonita Eka Putri, S.STP, M.Si, Para Kepala Desa Se Kecamatan Kampar Utara beserta Ketua TPPS Desa se-Kecamatan Kampar Utara, Kepala Puskesmas Kecamatan Kampar Utara Mismeri S.Tr. Keb, Forkopincam Kampar Utara dan Kader PKK di Kecamatan Kampar Utara.
Mengawali sambutannya pada pembukaan acara ini Pj. Ketua TP PKK Kabupaten Kampar sampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kecamatan Kampar Utara yang bersedia mensupport kegiatan ini yang bertujuan menyukseskan program penekanan angka Stunting di Kabupaten Kampar.
Ricana Hambali menjelaskan Terkait Pemberian Makanan Tambahan atau PMT sudah di atur dalam Permenkes RI nomor 51 tahun 2016 tentang Standar Produk Suplementasi Gizi. “Dalam Permenkes itu telah diatur Standar Makanan Tambahan untuk Anak Balita, Anak Usia Sekolah Dasar, dan Ibu Hamil.”tuturnya.
Ia juga memaparkan pemberian makanan tambahan yang berfokus baik pada zat gizi makro maupun zat gizi mikro bagi balita dan ibu hamil sangat diperlukan dalam rangka pencegahan Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) dan balita stunting.
Selain itu, pemenuhan gizi anak sejak dini bahkan sejak dalam kandungan atau disebut 1000 HPK perlu diperhatikan. 1000 HPK dimulai sejak dari fase kehamilan (270 hari) hingga anak berusia 2 tahun (730 hari).
Dan kebutuhan gizi akan meningkat pada fase kehamilan, khususnya energi, protein, serta beberapa vitamin dan mineral sehingga ibu harus memperhatikan kualitas dan kuantitas makanan yang dikonsumsinya.
Oleh karena itu, pemenuhan gizi pada anak di 1000 HPK menjadi sangat penting, sebab jika tidak dipenuhi asupan nutrisinya, maka dampaknya pada perkembangan anak akan bersifat permanen seperti stunting.
Ricana Hambali tegaskan dampak stunting bukanlah pada saat sekarang saja tetapi lebih kepada kemasa depan yang mana pasti sangat mempengaruhi tumbuh kembang, produktivitas dan intelegensia generasi penerus bangsa.
“Untuk itu saya mengajak, mari bersama-sama atasi stunting dengan menjaga pola hidup sehat dan pola perilaku yang sesuai kesehatan." tambah Ricana
Camat Kampar Utara Riska Jonita Eka Putri, S.STP, M.Si, dalam laporannya menyampaikan bahwa Kecamatan Kampar Utara memang bukan Lokus Stunting, tetapi masih terdapat balita penderita Stunting.
Terkait hal tersebut Pemerintah Kecamatan Kampar Utara telah banyak melakukan intervensi-intervensi terhadap penderita kasus Stunting.
“Di Kecamatan Utara sendiri masih terdapat 7 (tujuh) orang balita penderita Stunting yang tersebar di 4 Desa dari 8 desa yang ada yaitu Desa Sungai Jalau 2 Orang, Desa Muara Jalai 2 Orang, Desa Sendayan 2 Orang, dan Desa Sungai Tonang 1 orang.”ucap Riska
Dalam kegiatan ini Ricana juga mrnyerahkan secara simbolis paket nutrisi kepada perwakilan masyarakat yang anaknya menderita Stunting berupa Susu Formula khusus anak Stunting, Vitamin, Telor, dan Beras (Diskominfo/EMS)
Super Admin 12 Januari 2019 11:16 WIB di Baca 362Kali
Super Admin 08 Februari 2019 09:27 WIB di Baca 486Kali
PPID Utama 26 Februari 2024 10:02 WIB di Baca 223Kali
PPID Utama 10 Juni 2024 09:50 WIB di Baca 114Kali