PPID Utama 18 November 2025 09:50 WIB di Baca 128 Kali
Batu Bersurat — Menindaklanjuti hasil rapat teknis pada 12 November 2025 di Ruang Rapat Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kabupaten Kampar mengenai rencana pematokan serta inventarisasi aset di kawasan penataan Candi Muara Takus, seluruh unsur terkait kembali menggelar pertemuan lanjutan. Pertemuan ini menjadi forum penting dalam menyosialisasikan rencana besar penataan kawasan wisata budaya tersebut.
Kegiatan yang berlangsung di Balai Adat Muara Takus pada Senin (17/11) ini dihadiri berbagai elemen dari pemerintah, lembaga teknis, tokoh adat, hingga masyarakat Desa Muara Takus Kecamatan XIII Koto Kampar.
Terlihat Hadir Kepala Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan Riau, Prasetyo Budi Luhur, ST, Camat XIII Koto Kampar Zulfikar, S.Ag, M.Si, Ninik Mamak XIII Koto Kampar, serta perwakilan dari berbagai OPD, di antaranya Dinas Pariwisata Kabupaten Kampar melalui Kabid Kebudayaan Arfis Lindra, Dinas PUPR Kabupaten Kampar, Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman, Bappeda Kampar, Dinas Perkebunan, Peternakan dan Kesehatan Hewan, Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset, Kantor Pertanahan Kampar, PT PLN UID Riau dan Kepri, PT PLN Nusantara Power UP Pekanbaru, serta masyarakat Muara Takus.
Camat XIII Koto Kampar, Zulfikar, S.Ag, M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa pertemuan ini merupakan agenda krusial guna memastikan pengembangan kawasan Candi Muara Takus berjalan terarah dan mendapat dukungan dari seluruh pihak.
“Pertemuan ini sangat penting dalam pengembangan areal Candi Muara Takus. Insya Allah, jika rencana ini dapat terealisasi, dampak positifnya akan sangat besar, terutama bagi kemajuan sektor pariwisata di Kecamatan XIII Koto Kampar,” ujarnya.
Zulfikar menambahkan bahwa masyarakat telah menunjukkan dukungan penuh terhadap rencana pengembangan tersebut. Pematokan akan dimulai pada lahan seluas 136 hektare, yang nantinya akan menjadi kawasan yang tertata dan memiliki nilai strategis untuk penguatan wisata sejarah dan budaya di Kampar.
“Ini merupakan anugerah bagi kita semua, terutama masyarakat XIII Koto Kampar dan khususnya Desa Muara Takus. Dukungan dan keterlibatan masyarakat menjadi modal besar dalam mewujudkan kawasan wisata yang berkelas,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Balai Penataan Bangunan Prasarana dan Kawasan Riau, Prasetyo Budi Luhur, ST, dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar proses penataan kawasan Candi Muara Takus berjalan efektif, sesuai aturan, serta memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar.
Dalam kesempatan yang sama, tokoh adat Ninik Mamak XIII Koto Kampar, Nasrul Niniok Datuok Rajo Duo Balai Kenegerian Muara Takus, menyampaikan dukungan penuh dari unsur adat. Ia menegaskan bahwa penataan kawasan ini merupakan langkah maju dalam menjaga kelestarian identitas budaya sekaligus meningkatkan daya tarik wisata Muara Takus di masa mendatang.
Dengan dukungan pemerintah, stakeholder teknis, tokoh adat, dan masyarakat, rencana penataan Kawasan Candi Muara Takus kini memasuki tahap yang semakin matang. Program ini diharapkan menjadi titik balik kebangkitan pariwisata budaya di Kabupaten Kampar, sekaligus memperkuat posisi Muara Takus sebagai salah satu ikon peradaban sejarah di Nusantara. (Diskominfo Kampar / Pdy)
PPID Utama 09 Desember 2024 08:43 WIB di Baca 231Kali
PPID Utama 03 September 2025 11:23 WIB di Baca 103Kali
PPID Utama 07 Oktober 2025 12:47 WIB di Baca 274Kali