Super Admin 14 Agustus 2018 08:18 WIB di Baca 352 Kali
BANGKINANG – Kemenangan Timnas Indonesia di piala Asian Football Federation (AFF) U-16 2018 pada Sabtu (12/8) kemaren telah memuaskan dahaga para pecinta sepak bola tanah air. Sebab untuk kali pertama Indonesia berhasil mengangkat tropi juara, sekaligus sebagai tuan rumah.
Manisnya perjuangan David Maulana dan kolega dilapangan tak lepas dari kerja keras Pelatih, Official dan suporter yang terus memberikan dukungan pada setiap laga yang dilakoni kesebelasan Timnas U -16 Indonesia.
Namun ada salah satu fakta menarik dari skuad Garuda Muda ini. Duo kembar Bagas Kaffa (bek kiri) dan Bagus Kahfi (penyerang) serta Fadilah Nurahman (bek tengah) ternyata pernah menimba ilmu di salah satu sekolah sepak bola yang ada di Kabupaten Kampar, Riau.
Adalah Gandi Scudetto yang kini melatih Kampar Soccer School (KSS) dahulunya pernah melatih Bagas dan Bagus pada tahun 2015 di Stadion Tuanku Tambusai Bangkinang.
“Pada saat itu usia mereka masih berusia tiga belas tahun. Mereka pun masih di SSB Bromo Surabaya, namun saya tarik ke SSB Batobo Kampar. Bahkan Fadillah sempat kita masukkan ke SMP 1 Bangkinang. Nah setelah itu pindah ke PPLP Ragunan Jakarta,” katanya.
Disisi lain terkait kemajuan sepak bola yang ada di Provinsi Riau khususnya Kabupaten Kampar, menurutnya para pemain harus punya mental dan semangat juara dan jangan terlalu cepat menjadikan sepak bola sebagai mata pencaharian pada usia muda.
“Kedepan sepak bola yang ada di Riau khususnya Kabupaten Kampar harus bisa lebih maju dengan menjadikan pemain Timnas U-16 sebagai salah satu motivasi. Dan kita di KSS menerapkan bagaimana pola pelatihan pemain yang handal seperti Timnas ini.” tambahnya usai menonton Partai Final AFF U-16 di stadion Gelora Delta Sidoarjo ditemani Sekretaris Umum Kampar Soccer School, Muhammad Dhani.
Senada dengannya, Ketua Umum Kampar Soccer School, Yuyun Hidayat, beberapa waktu yang lalu mengatakan bahwa ada cita-cita untuk menjadikan Kampar sebagai gudangnya penghasil bibit-bibit pemain sepak bola yang berbakat.
“Bahkan kita ingin Kampar menjadi barometer sepak bola Nasional,” ungkapnya. (Humas)